JASA ADMINISTRASI BP BK MURAH HUBUNGI KAMI DI 081222940294 DETAIL HARGA KLIK DISINI

Belajar Siswa Melalui Konseling Kelompok



Belajar Siswa Melalui Konseling Kelompok






Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini


Atau Cek FB Kami KLIK DISIN


BAB I

 PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai mahluk sosial, tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Mereka saling membutuhkan antara satu sama lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dalam hidup bersama perlu adanya suatu interaksi yaitu proses timbal balik yang bertujuan mendewasakan manusia agar nantinya dapat menemukan jati dirinya secara utuh.

Untuk dapat memahami interaksi itulah secara khusus dikenal istilah interaksi belajar-mengajar yang titik penekanannya ada pada motivasi. Motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan maupun kegiatan seperti halnya belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi belajar. Dengan  motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif kearah yang lebih baik. Jadi motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia, demikian pentingnya sampai ada pernyataan bahwa “motivasi adalah energi yang dimiliki seseorang untuk belajar” (Sardiman, 2010 : 73).

Kemampuan memotivasi belajar mulai sangat diperlukan saat manusia memasuki masa remaja karena masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak sehingga remaja sering dihadapkan pada persoalan persoalan yang kompleks yang menjadi permasalahan yang dirasakan sulit oleh para remaja termaksud dalam hal belajar. Siswa SMA yang tergolong dalam usia remaja, mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan serta mempunyai kecenderungan kurang stabil secara psikis banyak mengalami kesulitan dalam memotivasi cara belajar, akibatnya aktivitas belajarnya menurun dan prestasi yang diperolehnya kurang memuaskan.

William burton dalam (Hamalik,2007;160) mengemukakan “ Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai dan akan memuaskan individu. Adanya tujuan akan mempengaruhi kebutuhan dan akan membangkitkan motivasi didalam diri”. Sehingga seorang haruslah diberikan penguatan tentang tujuan dari apa yang ia lakukan untuk dapat meningkatkan motivasi pada dirinya. Seorang pelajar harus diberi sebuah pemahaman tentang tujuan belajar yang sedang ia tempuh untuk dapat meningkakan motivasi belajarnya.

Pemberian pemahaman tentang pentingnya tujuan belajar masih sangat sulit untuk dipahami oleh siswa pada umumnya. Sehingga dibutuhkan layanan-layanan yang bisa membantu siswa dalam menyelesaikan konflik yang ada pada dirinya. Salah satunya ada pada layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan Konseling memiliki tujuh layanan yang merupakan kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada individu pada umumnya dan siswa sekolah pada khususnya dalam rangka meningkatkan mutunya.

Dari pengamatan yang ada penulis mengangap layanan konseling kelompok akan jauh lebih efektif dibandingkan dengan layanan yang lainnya. Karena dari pengalaman yang terjadi dilapangan siswa sudah mulai merasa bosan dan jenuh dengan penggunaan layanan-layanan klasikal sehingga diperlukan sebuah layanan yang melibatkan partisipasi keseluruhan. Sedangkan pengunaan layanan konseling individu kadangkala diangap negatif oleh siswa kerena siswa dipangil secara pibadi dan mendapatkan pandangan yang buruk dari siswa-siswa lainya.

Layanan konseling kelompok merupakan upaya bantuan untuk dapat memecahkan masalah siswa dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Apabila dinamika kelompok dapat terwujud dengan baik maka anggota kelompok akan saling menolong, menerima dan berempati dengan tulus. Konseling kelompok merupakan wahana untuk menambah penerimaan diri dan orang lain, menemukan alternatif cara penyelesaian masalah dan mengambil keputusan yang tepat dari konflik yang dialamimya dan untuk meningkatkan tujuan diri, otonomi dan rasa tanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian konseling kelompok memberikan kontribusi yang penting dalam memotivasi siswa, apalagi masalah motivasi diri merupakan masalah yang banyak dialami oleh siswa sehingga untuk mengefisiensikan waktu konseling kelompok dimungkinkan lebih efektif dibandingkan layanan konseling individual.

Untuk Mengetahui kondisi motivasi siswa, penulis akan mencoba melihat dari aspek prestasi belajar siswa khusus pada mata pelajaran metematika sebagaimana tabel berikut :



Tabel 1    : Daftar Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Matematika Kelas
  XI IPA1 Semester Ganjil SMA Yasida Ambarawa Tahun
  Pelajaran 2010/2011

No.
Nilai
Jumlah Siswa

1.

2.

3.

4.

7,6-10

5,1-7,5


2,6-5,0

0,0-2,5
5

8

14

9


Jumlah Siswa

36

Sumber : Daftar nilai  guru SMA Yasmida Ambarawa tahun Pelajaran 2010/2011.


Berdasarkan tabel diatas diperoleh gambaran bahwa lebih dari 50% siswa kelas XI IPA1 memiliki pretasi belajar yang rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa tersebut diduga berkaitan dengan motivasi belajar siswa yang juga rendah.

Kemudian peneliti melakukan sebuah assessment dengan bekerjasama dengan guru mata pelajaran matematika untuk dapat menentukan siswa yang mengalami motivasi rendah dengan hasil sebagai berikut :






Tabel 2    : Daftar hasil Asesment motivasi siswa pada  mata pelajaran
  matematika semester genap SMA Yasmida Ambarawa


No.
Nilai
Jumlah Siswa


1.

2.

3.



29-36

21-28

12-20

5

8

14


Jumlah Siswa

36

Sumber : Daftar nilai  assessment BK SMA Yasmida Ambarawa

Sehingga dari data tersebut dapat penulis simpulkan  bahwa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini berkaitan dengan rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Konseling Kelompok Siswa Kelas XI IPA1 Semester Ganjil  SMA Yasmida Ambarawa tahun Pelajaran 2010/2011”.

B.  Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan masalah “Apakah ada peningkatan Motivasi  belajar Matematika siswa dengan memberikan bimbingan Layanan Konseling Kelompok?”.

C.    Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis membatasi lingkup penelitian sebagai berikut :
1.     Obyek Penelitian
Peningkatan motivasi belajar matematika melalui layanan konseling kelompok..
2.     Subyek Penelitian
Siswa kelas XI IPA1 SMA Yasmida Ambarawa.
3.     Waktu Penelitian
Semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011.
4.     Tempat Penelitian
SMA Yasmida Ambarawa.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
  1. Tujuan Penelitian
a. Penulisan sekripsi ini bertujuan untuk meningkatkan Motivasi belajar matematika siswa kelas XI IPA 1 semester genap di SMA Yasmida Ambarawa tahun ajaran 2010/2011.
b. Untuk mengetahui berapa besar peningkatan motivasi belajar matematika sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok kelas XI IPA1 semester ganjil di SMA Yasmida Ambarawa tahun ajaran 2010/2011.



  1. Manfaat Penelitian
a.       Bagi siswa
1)      Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan memotivasi belajar mata pelajaran matematika.
2)      Membangkitkan semangat dan rasa kebersamaan diantara sesama teman.
b.      Bagi Guru
1) Untuk mengetahui sejauh mana perubahan yang terjadi terhadap  motivasi belajar Matematika sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan konseling  kelompok.


0 komentar:

Posting Komentar