Dasa Atawara Penggambaran Beserta Ceritanya
JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK
HUBUNGI KAMI DI 081222940294
WA: 081222940294
BBM: 5AA33306
Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini
Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini
Atau Cek FB Kami Disini
Dasa Awatara adalah sepuluh kelahiran Vishnu (Tuhan) ke dunia untuk menyelamatkan makhluk hidup dari bahaya besar. Vishnu adalah pemelihara alam semesta. Ketika alam semesta itu sendiri dalam bahaya, maka Vishnu akan lahir sebagai makhluk hidup untuk menyelamatkan seluruh ciptaan. Berikut disampaikan Krishna (salah satu Awatara) dalam Bhagavadgita (wejangan Krishna):
Yada yada hi dharmasya glanir bhavati bharata abhyutthanam adharmasya tadatmanam srjamy aham paritranaya sadhunam vinasaya ca duskrtam dharma samsthapanarthaya sambavami yuge yugeArtinya
"Manakala kebenaran merosot dan kejahatan merajalela,
pada saat itulah Aku akan turun menjelma ke dunia,
wahai keturunan Bharata (yang dimaksud adalah Arjuna)
Untuk menyelamatkan orang-orang saleh
dan membinasakan orang jahat
dan menegakkan kembali kebenaran,
Aku sendiri menjelma dari zaman ke zaman"
1. Matsya Awatara (Sang Ikan Raksasa)Matsya Awatara muncul pada zaman Satya Yuga, tepatnya pada masa pemerintahan Raja Satyabrata yang lebih dikenal dengan Waiwasta Manu (putra Wiwaswan, Dewa Matahari). Kisah tentang Matsya Awatara ini dapat disimak dalam Matsyapurana.Suatu saat, Raja Satyabrata sedang mencuci tangan di sungai. Ia melihat seekor ikan menghampiri tangannya dan ia tahu bahwa ikan itu meminta pertolongan. Sang Raja pun membawa ikan itu ke istana dan merawatnya di sebuah kolam. Semakin hari, ikan itu semakin besar sampai memenuhi kolam. Kemudian ikan itu dipindahkan Raja ke kolam yang lebih besar. Namun, kejadian yang sama terus berulang-ulang. Melalui suatu upacara, diketahui bahwa ikan raksasa itu adalah kelahiran Dewa Vishnu. Ada juga versi yang menyebutkan bahwa ikan tersebut dibawa ke samudra. Ikan itu kemudian menyampaikan bahwa dalam tujuh hari banjir bah akan melanda bumi dan memerintahkan sang Raja untuk membangun bahtera besar. Ia juga memerintahkan agar Raja nantinya harus mengisi bahtera tersebut dengan makhluk hidup yang berpasangan, serta membawa Sapta Rsi. Ikan tersebut juga berpesan agar setelah banjir tiba, bahtera tersebut agar diikat di tanduknya dengan naga basuki sebagai talinya.Seratus tahun kemudian, Bumi dilanda kekeringan dan kelaparan dialami semua makhluk hidup. Tiba-tiba langit diselimuti tujuh macam awan dan terjadilah hujan yang sangat lebat di muka bumi. Raja Satyabrata yng menuruti perintah sang ikan akhirnya selamat beserta para pengikutnya. Ikan tersebut sampai saat ini disebut Matsya AwataraKisah dengan tema yang sama juga dapat disimak dalam kisah Nabi Nuh dan beberapa kisah lain dari Yunani dan Amerika.2. Kurma Awatara (Sang Kura-kura)Kurma Awatara muncul pada zaman Satya Yuga, mengambil wujud kura kura raksasa bernama Akupa. Pada saat itu, para Dewa dan Asura (Raksasa) mengadakan sidang di puncak gunung Mahameru untuk mencari cara mendapatkan Tirta Amerta, yaitu air suci yang membuat siapa saja yang meminumnya dapat hidup abadi. Narayana (Vishnu) bersabda, "Kalau kalian menghendaki Tirta Amerta tersebut, aduklah lautan Ksira (Ksirasegara/Ksirarnawa), sebab dalam lautan tersebut terdapat tirta amerta.Kerjakanlah!"
Setelah mendengar perintah itu, para Dewa dan Asura pergi ke lautan susu (Ksirarnawa/Ksirasegara). Mereka memerlukan alat untuk mengaduk lautan tersebut. Di Pulau Sangka (Sangka Dwipa), terdapat Gunung Mandara (Mandaragiri) yang tingginya 11000 yojana. Sang Anantabhoga kemudian mencabut gunung tersebut beserta segala isinya. Setelah mendapat ijin dari Dewa Samudra, Gunung Mandara dijatuhkan ke laut Ksira sebagai tongkat pengaduk lautan tersebut. Seekor kura-kura (kurma) raksasa bernama Akupa yang merupakan penjelmaan Vishnu, menjadi dasar pangkal gunung tersebut. Ia disuruh menahan gunung tersebut agar tidak tenggelam.Naga Basuki dipergunakan sebagai tali, membelit lereng gunung tersebut. Dewa Indra menduduki puncaknya agar gunung tersebut tidak melambung ke atas. Kemudian, para Dewa dan Asura memutar gunung Mandara. Para Dewa memegang ekornya, sementara para Asura memegang kepalanya. Setelah lautan diaduk, racun yang disebut Halahala menyebar dan dapat membunuh seluruh makhluk hidup. Dewa Siwa pun meminumnya sampai lehernya berwarna kebiruan (Nilakantha). Setelah itu, berbagai dewa-dewi, makhluk hidup, dan harta karun pun muncul.
Akhirnya Dhanwantari muncul membawa kendi berisi Tirta Amerta. Para dewa sudah mendapat banyak bagian, sementara Asura belum sedikit pun. Akhirnya para Asura merebut paksa Tirta Amerta untuk dimiliki. Dewa Vishnu kemudian mencari siasat untuk merebut kembali Tirta Amerta. Kemudian Ia menjelma menjadi wanita cantik bernama Mohini yang akhirnya dapat menipu Asura. Tirta Amerta pun kembali ke tangan para Dewa. Menyadari hal itu, Asura marah dan terjadi peperangan antara para Dewa dan para Asura. Dewa Vishnu kemudian mengeluarkan senjata saktinya (Cakra) dan mengalahkan para Asura.
Para Dewa kemudian pergi ke Wisnuloka untuk meminum Tirta Amerta sehingga hidup mereka abadi. Melihat hal itu, seorang Raksasa merubah wujud menjadi Dewa. Namun, Dewa Aditya dan Chandra mengetahui hal itu dan melaporkan pada Dewa Wisnu. Dewa Wisnu pun berhasil memenggal kepala raksasa tersebut. Namun, kepala raksasa tersebut tetap abadi karena sudah terkena Tirta Amerta. Raksasa itu pun marah dan bersumpah akan memakan Aditya dan Chandra pada pertengahan bulan.
0 komentar:
Posting Komentar